Sesuai Survey yang pernah dilakukan oleh Ridho-Bakhtiar, bahwa perbaikan Infrastruktur merupakan salah satu yang paling diinginkan masyarakat, dan hal ini direspon dengan perbaikan Infrastruktur yang masif.
Tahun 2014 jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Lampung hampir 75% dalam keadaan rusak. Dimasa Pemerintahan Ridho-Bakhtiar hingga tahun 2015 perbaikan jalan yang dilakukan secara massif menghasilkan jalan Provinsi 65% sudah dalam keadaan mantap.
Pada Tahun 2015 ada 76 ruas jalan Provinsi yang diperbaiki, dan ditargetkan pada 2019 jalan provinsi 85% dalam keadaan mantap. Perbaikan dilakukan secara bertahap mengingat banyaknya jalan yang rusak, dan minimnya APBD Lampung. Namun pembangunannya tetaplah signigfikan.
Perbaikan jalan ini diiringi juga dengan perbaikan jalan dan akses menuju tempat wisata untuk mendukung geliat pariwisata di Lampung seperti jalan menuju wisata Teluk Kiluan, yang dahulu ditempuh dengan 4 jam kini sudah bisa ditempuh dalam waktu 2,5 jam.
Perbaikan ini tentulah pencapaian yang cukup luar biasa mengingat kerusakan parah pada hampir seluruh jalan provinsi Lampung. Kini perbaikan mulai dirasa manfaatnya oleh masyarakat. Bila pembangunan infrastruktur terus didukung, cita-cita 85% jalan provinsi bisa selesai ditahun 2017, maka 2018-2019 pemerintah tinggal memelihara dan bahkan menambah pembangunan baru.
Gubernur menyadari perbaikan jalan dan jembatan tidak akan mampu hanya ditangani melalui dana APBD, maka dari itu Ridho-Bakhtiar dan jajaran melakukan upaya agar dana-dana APBN terkait infrastruktur dapat turun di Lampung. Gubernur menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat dan anggota DPR RI asal Lampung agar dapat membantu mengupayakan dana-dana pusat turun.
Di bidang Pertanian, yang merupakan salah satu program unggulan Ridho-Bakhtiar juga alami pembenahan yang positif. Setelah dibentuknya Tim percepatan Pembangunan Pertanian, pendistribusian pupuk dan perbaikan irigasi yang merupakan darah dan nadi petani dibenahi.
Untuk irigasi di Lampung keadaan sebelumnya sama memperihatinkannya dengan infrastruktur jalan di Lampung, 75% dalam keadaan rusak. Dan hal ini menjadi fokus untuk dilakukan pembenahan secepat mungkin oleh Ridho-Bakhtiar.
Hasilnya, selain ditunjuknya Lampung sebagai Salah satu wilayah ketahanan pangan nasional untuk peningkatan produksi 1 juta gabah kering, Lampung juga dapat menjalin kerjasama sebagai penyangga kebutuhan Pangan Ibukota Jakarta. Bahkan Lampung menjadi satu-satunya Provinsi yang melaksanakan Panen Raya ditengah Kemarau El-nino dan mendapat Pujian Kementrian Pertanian.
Hal tersebut tentulah tidak mungkin terjadi bila tidak pernah ada pembenahan serius pada bidang pertanian. Bahkan untuk Irigasi yang memperihatinkan pada 2015 sudah 75% yang sudah bisa digunakan baik dibangun menggunakan dana APBD dan APBN.
Selain itu dalam bidang Pertanian berkat konsennya Pemerintah Lampung membangun bidang pertanian, Provinsi Lampung memperoleh Lima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara dari Kementerian Pertanian.
Disi lain, semakin baiknya hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Lampung, yang berdampak pada perhatian Pemerintah pusat kepada Provinsi Lampung meningkat. Bahkan Presiden Jokowi kunjungi Lampung hingga 5 kali, dan Menteri-menterinya seakan jadikan Lampung sebagai Destinasi kerja mereka.
Kenaikan DIPA Lampung yang sangat Signigfikan merupakan salah satu bentuk Kedekatan Pemprov dan Pemerintah Pusat. DIPA Lampung sebelumnya pada 2014 hanya 5,4 Triliun, 2015 sekitar 7,4 Triliun, dan semakin pesat di 2015 menjadi 9,04 Triliun.
Selain jalankan fungsinya sebagai "ambassador" Lampung dengan sangat baik dan mampu jalin hubungan yang harmonis dengan pemerintah pusat. Pendekatan dengan Pihak Keamana dan investor juga dilakukan dengan baik.
Pemprov dibawah kepemimpinan Ridho-Bakhtiar terus melakukan kordinasi dengan pihak kemanan baik TNI maupun Polisi dalam meningkatkan keamanan di Provinsi Lampung. Tercatat, Kejahatan di Lampung turun 14% pada 2015.
Dan hal tersebut mampu memberi rasa aman dan kemudahan serta bisa meyakinkan para Investor ditengah arus "opini" Lampung sebagai daerah rawan. Pendekatan kepada para Investor baik dalam dan luar Negeri menghasilkan realisasi Investasi Lampung Rp2,5 Triliun pada 2015.
Untuk menarik Investor dan Wisatawan pemprov juga terus menjalin komunikasi dengan Kemenhub dalam upaya perbaikan Bandara Raden Inten II yang merupakan satu-satunya Bandara Komersil terbesar di Lampung untuk segera menjadi Bandara Internasional, didukung pula dengan Pembangunan Bandara Serai oleh Pemprov Lampung.
Dalam Bidang lain yang juga tak kalah penting seperti kesehatan juga selalu menjadi konsen Pemerintah Provinsi Lampung. Bahkan Gubernur Lampung Ridho Ficardo tak sungkan turun langsung meninjau Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moloek, yang disertai langkah konkrit kedepannya seperti dilengkapinya beberapa alat yang memang dibutuhkan.
Pembangunan Rumah singgah di Jakarta untuk masyarkat Lampung yang berobat juga difasilitasi Pemprov dan pembangunan Rumah Sakit di daerah wisata seperti Pesisir Barat juga di dukung.
Dalam bidang lain seperti Pendidikan, Ridho Ficardo bahkan memperoleh Ki Hajar Dewantara Award dari Kemendikbud dan nantinya program Pendidikan salah satu yang akan di genjot sebagai fondasi masyarakat Lampung menyambut arus pembangunan di Provinsi Lampung.
Pembangunan yang masif juga diimbangi dengan kesadaran memangkas disparitas kesejahteraan masyarakat Lampung terutama di desa-desa. Yaitu dengan meluncurkan program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai (Gerbang Desa Saburai). Program ini diharapkan bisa membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat Desa sehingga Masyarakat Lampung bisa Maju dan Sejahtera baik di Kota ataupun yang di Desa.
Gerbang Desa diluncurkan dengan memberi bantuan dana sebesar 100 juta rupiah kepada 30 Desa pada 2015. Dan jumlah Desa penerima bantuan akan ditambah pada 2016. Hingga akhirnya desa-desa bisa maju dan Program Gerbang Desa Saburai bisa dihentikan. Desa yang mendapatkan bantuan diutamakan adalah desa yang saat ini tertinggal, sehingga mereka bisa mengembangkan dirinya.
Ridho dalam salah satu kesempatan membeberkan hasil survey yang nantinya digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja jajarannya, walau tak dijelaskan detail salah satunya ialah hampir 70% masyarakat puas terhadap program prioritas Pemprov Lampung, namun juga ada beberapa program yang dinilai belum memuaskan dan akan dijadikan evaluasi kedepannya.
Lampung bisa dibilang sedang dalam tren yang positif, sehingga kedepan masyarakat harus lebih aktif ikut berpartisipasi dalam pembangunan sehingga cita-cita Lampung Maju dan Sejahtera lebih cepat terwujud. (rls)
Posting Komentar