Home » news » Ini Dia Kata Pakar Soal Jalan di Provinsi Lampung
Ini Dia Kata Pakar Soal Jalan di Provinsi Lampung
BANDARLAMPUNG : Pakar pengadaan barang/jasa pemerintah dari Jakarta, Khalid Mustafa ungkapkan faktor yang menjadi permasalahan cepat rusaknya Jalan Provinsi Lampung yang menghubungkan Negri Katon (Pesawaran) – Branti (Lampung Selatan). Khalid Mustafa menilai, banyak faktor yang menyebabkan jalan milik Dinas Bina Marga (DBM) Lampung itu rusak, yang pertama, metode yang digunakan tidak tepat (Perencanaan), kemudian kualitas bahan (aspal) yang digunakan rendah, lalu jangka waktu pelaksanaan terburu-buru, ditambah lagi tonase kendaraan yang melintas tidak sesuai kekuatan jalan. "Dan terjadi keadaan kahar (keadaan di luar kendali semua pihak) contohnya, keadaan yang tidak dikendaki, misalkan bencana alam, bencana non Alam, atau bencana sosial," kata Khalid, Minggu (24/01/2016). Konsultan pengadaan barang/jasa pemerintah ini menegaskan, baiknya dana Retensi (Pemeliharaan) tidak dicairkan dulu, apabila penyedia (rekanan) tidak mampu memperbaiki, jadi penyedia wajib diminta dulu. Sedangkan kata dia, untuk waktu perbaikan kembali jalan itu, bisa segera diperbaiki. "Secepatnya (diperbaiki), begitu ditemukan kerusakan, mereka (rekanan) punya waktu 6 bulan," tegasnya. Disinggung soal dugaan uang setoran yang menyebabkan kualitas pekerjaan itu tidak bagus, Khalid enggan memberikan komentar lebih jauh. "Kalau dugaan, saya tidak berani menduga, tetapi secara logika, pengusaha itu naturalnya mencari keuntungan," ungkapnya. Khalid menambahkan, jika dalam sebuah proses ada pihak-pihak yang diduga meminta setoran untuk meraup kepentingan pribadi. "Maka cara paling mudah adalah mengurangi spek (kualitas atau kuantitas) untuk menutupi permintaan itu," tukasnya. Diberitakan sebelumnya, dalam hitungan hari pasca diperbaiki, jalan penghubung Negri Katon (Pesawaran) – Branti (Lampung Selatan) sudah kembali rusak. Lucunya, tak tanggung-tanggung, setidaknya sekitar 30 titik jalan yang baru diperbaiki kembali rusak. Pihak Dinas Bina Marga (DBM) provinsi Lampung berkilah, kendaraan tonase besar menjadi salah satu faktor rusaknya jalan itu.(r)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar