NASIONAL

Featured Video

Games

daerah

Fashion

pendidikan

Wantimpres A. Malik Fadjar ke Lampung Membahas Pendidikan.

01.27
Kepala Dinas Pariwisata Budiharto dalam kesempatan tersebut menyampaikan pemerintah Provinsi Lampung berkoordinasi dengan pihak UIN dan Kanwil Kementerain Agama untuk menyambut kunjungan rombongan Wantimpres.
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI A. Malik Fadjar berkunjung ke Provinsi Lampung, Rabu (4/19/2017) dan memulai kunjungan kerja Kamis (5/10/2017). Kunjungan Menteri Pendidikan Nasional Kabinet Gotong Royong (2001—2004) dan Menteri Agama Kabinet Reformasi Pembangunan (1998—1999), ini dalam rangka menghimpun informasiperkembangan pendidikan keagamaan dan kesejahteraan rakyat di Provinsi Lampung. 

“Rombongan Wantimpres dijadwalkan bertemu dengan Gubernur Lampung sebelum melanjutkan kunjungan ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung dan menuju UIN Raden Intan Bandar Lampung," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Hery Suliyanto, pada rapat rencana kunjungan tersebut, Jumat (29/9/2017).

Dalam surat Kementerian Sekretariat Negara RI kepada Gubernur Lampung pada 28 September 2017, disebutkan kedatangan rombongan Wantimpres beserta jajarannya yang berjumlah lima orang berlangsung selama tiga hari. Rombongan dijadwalkan akan berkunjung ke Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Lampung dan kembali ke Jakarta pada Jumat Pagi .

Kepala Dinas Pariwisata Budiharto dalam kesempatan tersebut menyampaikan pemerintah Provinsi Lampung berkoordinasi dengan pihak UIN dan Kanwil Kementerain Agama untuk menyambut kunjungan rombongan Wantimpres. “Kami mempersiapkan segala sesuatu untuk memastikan kunjungan Wantimpres berjalan lancar. Kami berharap kedatangan Wantimpres dan rombongan dapat mendatangkan manfaat bagi dunia pendidikan dan masyarakat Lampung,” kata Budiharto.(rls)



Lima Aset Pemprov untuk Jalan Tol Trans Sumatera

01.16
isl
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melepaskan lima lahan untuk Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Kelima lahan aset tersebut yakni SMKN 1 Tegineneng Pesawaran, tanah di Sidokerto, lahan pertanian dan perikanan di Terbanggi Besar dan pasar ternak juga di Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Lampung Adeham mengatakan Pembebasan aset ini merupakan bentuk dukungan atas pembangunan JTTS. "Jadi tidak hanya lahan masyarakat yang kena. Lahan milik Pemprov Lampung pun kena dan harus dilepaskan," kata Adeham saat memimpin rapat pembahasan aset tanah bangunan milik Pemprov Lampung, di Hotel Grand Anugerah Bandarlampung, Jumat (29/9/2017).

Pada rapat tersebut Adeham mengungkapkan pembebasan JTTS di Provinsi Lampung mencapai 90%. Dengan demikian, dari total panjang jalan tol 252,60 Km, secara umum sisa 10% lagi lahan yang belum selesai. 

"Termasuk lahan Provinsi Lampung yang dibahas hari ini. Kita konsekuen dan konsisten. Artinya kita harus tepat waktu dalam pengerjaannya," ujar Adeham.

Apalagi, kata Adeham Presiden RI akan meresmikan sekaligus melewati JTTS Provinsi Lampung dari Bakauheni sampai dengan Provinsi Sumatera Selatan dalam perhelatan even berskala Internasional yaitu Asian Games 2018. "Semua mata dan pikiran harus menuju pada persoalan ini, sebagai Pemerintah Provinsi Lampung yang diamanatkan oleh Pemerintah Pusat, 2018 harus selesai," kata Adeham.

Pada rapat itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tim II JTTS Provinsi Lampung, Edison, mengatakan akan berkomunikasi dengan instansi terkait lahan yang terkena ruas jalan tol. "Tinggal saling komunikasi dan segera akan mengurusi masalah ini," tutup Edison.



Ridho Ficardo : Mendengar Lampung ingat Kopi Robusta, Minum Kopi maka Ingat Lampung.

00.41
Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo menyaksikan barista meracik kopi dalam Peringatan Hari Kopi Internasional di Novotel Lampung.
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) – Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo membuka secara resmi perayaan International Coffee Day 2017 di Hotel Novotel Lampung, Jumat (29/09/2017) malam. Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar, Kementrian Perindustrian RI tersebut, turut hadir pula Konsulat Kedubas Ethiopia, Vietnam, dan Colombia.

Dalam kegiatan tersebut, Gubernur Ridho menyatakan bahwa ekspor kopi robusta dari Indonesia yang terbesar berasal dari Provinsi Lampung, banyak industri kopi besar yang mengandalkan petani kopi Lampung

Gubernur Ridho juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang melakukan pembinaan terhadap petani-petani kopi di Lampung. "Saya berterimakasih kepada perusahaan dan korporat yang telah melakukan pembinaan terhadap petani kopi di Lampung sehingga terjalin hubungan kerjasama yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani kopi kita." kata Ridho

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Ridho juga menyatakan bahwa ada tiga program strategis yang menjadi unggulan Provinsi Lampung, yaitu ketahanan pangan, pengembangan kawasan industri dan memperkuat Lampung sebagai tujuan wisata

Kegiatan International Coffee Day ini, kata Gubernur Ridho, merupakan salah satu upaya dalam memperkuat potensi wisata Provinsi Lampung.

"Kopi merupakan konten yang memperkuat wisata Lampung, sehingga jika orang mendengar kata lampung maka yang teringat adalah kopi robustanya, dan ketika minum kopi robusta maka yang di ingat adalah Lampung," tegas Ridho

Sementara itu Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar, Kementrian Perindustrian RI Willem Petrus Riwu yang hadir mewakili Mentri Perindustrian mengapresiasi Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo yang sangat suportif terhadap petani kopi dengan menggelar kegiatan hari kopi internasional.

"Inilah perayaan hari kopi terbesar yang pernah saya ikuti. Saya tahu benar bahwa pemprov Lampung tidak memiliki dana yang banyak untuk kegiatan ini. Jadi tidak benar suatu selebrasi seperti ini perlu dana yg besar, yang penting itu ada sosok yang mau mendorong dan menggerakan," paparnya

Lebih lanjut, Willem mengatakan, bahwa tema kegiatan ini adalah Kopi indonesia untuk kesejahteraan rakyat, sebagai suatu bukti bahwa antara industri dan petani dapat berkolaburasi untuk menghasilkan kopi yang berkualitas dan kesejahteraan bagi petaninya.

International Coffee Day 2017 yang dipusatkan di Novotel Lampung akan diisi dengan acara talkshow, tour the coffee knowledge berupa wisata agro  di Dusun Penginyongan, Pekon Negeri Agung, Kecamatan Talangpadang, Tanggamus. 

Kemudian ada juga kejuaraan Barista Nasional 2017, yang terdiri atas tiga kategori yaitu manual brewing, coffee cup testing robusta, dan latte art.

Acara ini juga dimeriahkan dengan hadirnya 60 peserta barista internasional, 24 peserta lomba brewing, 18 peserta lomba latte, dan 18 peserta cup test dari Yogyakarta, Medan, Sulawesi Barat, dan Jakarta.

Sedangkan dari Provinsi Lampung diwakili perwakilan dari Bandarlampung, Lampung Selatan, Lampung Barat, Tanggamus dan Lampung Utara

Pembukaan International Coffee Day 2017 yang ditandai dengan balos gas yang menggunakan micro led tersebut disambut antusias oleh ribuan pengunjung yang ingin merayakan hari kopi internasional dan mencicipi kopi fine robusta Lampung yang diracik oleh barista-barista handal baik dari Lampung maupun luar Lampung.




Kopi Robusta Lampung Terbaik Dunia

00.30
Hari Kopi Internasional di Novotel Lampung.
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo meyakini Kopi Robusta Lampung menjadi kopi terbaik di dunia dan mampu menunjang kesejahteraan masyarakat. "Momen ini mampu meningkatkan nilai jual,  daya saing, dan branding kopi Indonesia lebih mendunia, khususnya kopi robusta Lampung ke mancanegara," kata Gubernur Ficardo pada pembukaan peringatan Hari Kopi Internasional di Paradise Hall Hotel Novotel Bandar Lampung, Jumat (29/9/2017).

Pada kesempatan itu, Gubernur Ridho menunjukkan berbagai produksi kopi robusta kepada rombongan Duta Besar, Kementerian Perindustrian, dan Ketua DPRD Tumanggung. Selain itu, Gubernur Ridho juga memperlihatkan keahlian para barista Lampung dalam meracik minuman kopi. Dalam keahlian meracik kopi, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo juga tunjukkan kemampuannya sebagai barista dalam meracik minuman kopi yang nikmat dan memiliki citra rasa yang khas. 

Gubernur menjelaskan ekspor kopi Indonesia, lebih dari 50% berasal dari Lampung. "Banyak Industri besar di Indonesia yang mengandalkan produksi kopi dari petani kopi robusta Lampung. Untuk itu, saya berterima kasih kepada stakeholder kopi yang turut membina petani kopi Lampung," kata Ridho. 

Penikmat kopi di berbagai belahan dunia, kata Gubernur Ridho, terutama Eropa senang dengan kopi Lampung. Bahkan Italia yang umumnya senang kopi arabika, mencampur kopi robusta Lampung. "Ini peluang mengangkat kesejahteraan para petani yang memiliki produltivitas besar dalam memproduksi kopi robusta," kata Gubernur.

Menurut Ridho, Lampung memiliki visi besar memperkuat ketahanan pangan, industrialisasi, dan kepariwisataan. "Kopi robusta Lampung dapat masuk ketiga misi tersebut," ujar Ridho. 

Terkait program pariwisata, Gubernur Ridho menjelaskan kopi robusta mampu menjadi konten yang memperkuatnya. "Saya ingin ketika orang ingat Lampung, ingat kopi robusta dan sebaliknya. Kopi robusta memiliki keuntungan yang besar bukan hanya bagi petani kopi, tapi juga bagi penikmat kopi," jelas Ridho. 

Gubernur Ridho berharap seluruh masyarakat membantu dan mendukung momentum ini guna menangkat nama Lampung dan kopi robusta Lampung. "Untuk itu, perlu juga mencantumkan nama dan logo Lampung, karena banyak kopi yang dinikmati masyarakat Indonesia berasal dari kopi robusta Lampung," kata Ridho.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang diwakili Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, Willem Petrus Riwu, mengapresiasi Gubernur Lampung yang sangat energik melayani stakeholder dalam memperkenalkan kopi robusta. "Satu-satunya Gubernur yang mendukung produksi kopi adalah Gubernur Ridho Ficardo. Ini momentum baik bagi brade kopi robusta Lampung untuk lebih mendunia," ujar Willem.

Menurut Ketua Pelaksana, Adeham, tujuan acara ini membangun brand image kopi Indonesia dan menyejahterakan masyarakat petani terutama kopi robusta Lampung. Rangkaian Hari Kopi Internasional berlangsung 29 September-1 Oktober 2017.

Rangkaiannya, pada 30 September 2017, kunjungan lapangan pada acara Tour The Coffee Knowledge ke kebun kopi PT Nestle, Kabupaten Tanggamus. Dalam acara tersebut terdapat praktek budidaya kopi robusta dan pemberian bantuan untuk petani kopi. 

Di Hotel Novotel, pada hari yang sama digelar Kejuaran Barista Nasional dengan kategori manual brewing coffee, cup testing robusta, dan latte art. Kemudian, pemilihan Duta Kopi Lampung. Pada 1 Oktober 2017 digelar seminar kopi di ruang minister room total peserta 150 peserta dan talkshow di paradise lounge dengan 130 peserta di Hotel Novotel.



Gubernur Ridho Bawa Kopi Robusta Go Internasional.

00.24
Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo minum Kopi Robusta dalam acara Hari Kopi Internasional yang diselenggarakan di Novotel Lampung.
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) - Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo meracik langsung Kopi Robusta saat acara Hari Kopi Internasional (International Coffee Day) di Paradise Hall Hotel Novotel, Bandar Lampung. Bak Barista professional hasil kopi racikan Gubernur menambah kemeriahan yang dihadiri ribuan pengunjung, Jumat (29/9/2017).

Tamu yang beruntung menerima Kopi yang diracik langsung oleh Gubernur ialah Direktur Legal and Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia, Debora Tjandrakusuma. “Mahal ini harga kopinya, karena yang nyeduhnya Pak Gubernur Lampung,” kata Debora.

Gubernur memotong pita dalam peresmian pembukaan acara
Ridho pun mengawali rangkaian acara dengan roadshow ke sejumlah stan yang disambut atraksi kesenian pencak silat diatas gelaran karpet merah seiring menyambut kedatangan rombongan Duta Besar dan tamu internasional dan dilanjutkan Tari Tuping tampil sebelum pemotongan pita di pintu masuk. 

“International Coffee Day merupakan ajang promo kopi fine robusta, kopi spesialti Lampung. Fine robusta menjadi produk kopi unggulan Lampung, karena lebih disukai penikmat kopi di berbagai kafe. Fine robusta ini dihasilkan dari budidaya kopi petik merah dengan harganya dua kali lipat dari kopi asalan. Kopi ini lebih disukai pemilik kafe dan menjadi favorit peminum kopi. Ini sejalan dengan misi Pemprov Lampung meningkatkan nilai tambah dan penghasilan petani kopi,” jelas Ridho.

Fine robusta juga lebih tinggi dari grade satu sebab dihasilkan dari para petani di sentra kopi Sumberjaya, Way Tenong, dan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat. Selain itu, dari Ulubelu, Tanggamus.

“Semua kopi yang tampil di Hari Kopi Internasional merupakan produk terbaik. Seluruh peserta komit menampilkan produk kopi unggulannya," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung, Dessy Desmaniar Romas. 

Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementrian Perindustian, Willem Petrus Riwa mengapresiasi acara yang digelar berikut semangat Ridho yang terus mempromosikan Kopi Robusta Lampung.

"Selama ini saya hanya mendengar dan membaca berita terkait perjuangan Gubernur meningkatkan citra kopi Lampung. Tapi malam ini saya menyaksikan langsung betapa sosok Gubernur berupaya keras mewujudkan kopi untuk kesejahteraan rakyat melalui berbagai even agar ketika ingat Lampung, ingat robusta," kata Willem. 

Peringatan Hari Kopi Internasional, lanjut Ridho, merupakan rangkaian promosi kopi sebagai komoditi unggulan perkebunan Lampung. Sebelum even ini, Pemprov Lampung telah menggelar tiga festival kopi yakni Lampung Coffee Festival (Lacofest) dengan target meningkatkan branding kopi Lampung pada 7-8 Desember 2016. Kemudian, Coffee Bussiness Meeting 2-3 Agustus 2017.




837 Peserta Lulus Seleksi CPNS Kejaksaan.

07.47
Asdatun sebagai Plh Asbin Kejati Lampung Sugeng H,SH.MH membuka seleksi.
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) - Seleksi Penerimaan CPNS Kejaksaan Republik Indonesia diikuti sebanyak 2000 pelamar di Wilayah Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung. Seleksi yang berlangsung selama empat hari meliputi seleksi berkas, tinggi badan dan berat badan.

Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasipenkum) Kejati Lampung Irfan Natakusumah menerangkan, dari 2000 pelamar yang ikut seleksi, sebanyak 837 peserta dinyatakan lulus untuk selanjutnya mengikuti seleksi kompetensi dasar menggunakan sistem (CAT) yang dilaksanakan pada 9 S.d 20 Oktober 2017.

"Kejaksaan RI membuka seleksi CPNS Kejaksaan RI Tahun Anggaran 2017 sebanyak 1000 orang," kata Irfan Natakusumah, Jumat (29/9/2017).

Irfan menjelaskan jumlah tersebut dengan rincian untuk posisi jabatan calon jaksa dengan kualifikasi pendidikan strata satu (S1) Hukum Cum Laude sebanyak 105, Papua, dan Papua Barat 7 orang. 

Kemudian untuk Umum 588 orang, Pranata Barang Bukti sebanyak 70 orang sehingga total penerimaan calon jaksa berjumlah 700 orang.

Jabatan pengolah data perkara dan putusan dengan kualifikasi pendidikan D3 komputer/TI/Managemen Informatika/Ilmu administrasi/managemen sebanyak 70 orang. 

Jabatan Pranata Barang Bukti dengan Kualifikasi pendidikan D3 (sama seperti pengolah data perkara) serta terakhir Pengawal Tahanan dan Narapidana dengan kualifikasi pendidikan SLTA sederajat sebanyak 160 orang.(ww)

Dinas PMD Lampung Maksimal Publikasikan Program Gerbang Desa Saburai.

06.55
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Lampung Yuda Setiawan.
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Lampung telah melaksanakan dan mempublikasikan Program Gerbang Desa Saburai secara maksimal. Program unggulan membangun desa Gubernur Lampung tidak hanya publikasi melalui media massa tetapi juga media sosial facebook, pamlet, leaflet, baliho serta film Gerbang Desa.

Media massa yang dipilih mempublikasikan menurut Sekretaris Dinas PMD Lampung Syifa Aini adalah media massa besar.”Sebenarnya upaya publikasi kita sudah maksimal. Kita di facebook massif, juga sosialisasi langsung sampai ke desa-desa. Gak cuma itu aja tapi publikasi dalam bentuk film juga ada kayak film Gerbang Desa yang disebar dan ditonton barang  di desa,” jelas dia diruang kerjanya mewakili Kepala Dinas PMD Lampung Yuda Setiawan, Jumat (29/9/2017).

Pemberitaan Kopiinstitute.com beserta sejumlah media yang menyebut minimnya publikasi Program Gubernur membuat Dinas PMD Lampung merasa bingung karena dianggap seolah tidak mendukung program. Padahal, tutur Syifa, terkait hal itu sudah dilakukan maksimal sesuai program dan anggaran yang ada.

“kalau diangap itu kurang publikasi ya kurang kalau cukup ya cukup jadi tergantung siapa dan dari sudut pandang mana melihat ini. Kita sudah maksimalkan anggaran yang ada tapi tidak bisa seperti publikasi Arinal Djunaidi ya,” kata Kasubag Perencanaan Aziz Satriajaya yang diamini Sekretaris Syifa Aini.

Kemudian, berkenaan dengan Program Pengembangan Data Indeks Kemajuan (IKD) Senilai Rp 1.090.400.00,- tahun anggaran 2017, lanjut Syifa, untuk melihat tingkat kemajuan desa dan perkembangan desa dapat diketahui berdasarkan lima aspek dan 29 indikator meliputi, prasarana dasar (listrik, air minum, jalan), Sarana (transportasi umum, sinyal hp, siaran televise, irigasi, pasar, pertokoan, fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, posyandu, sekolah, kantor desa, akses ke kecamatan).

Selanjutnya pada aspek ketiga yaitu kondisi sosial ekonomi masyarakat (pemukiman kumuh, keamanan dan ketertiban, fasilitas kredit usaha, UMKM, fasilitas ruang terbuka publik), Lingkungan ( MCK, tempat sampah, pembuangan limbah, pencemaran) dan Kelembagaan (BPD, aparatur, program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat).

“380 Desa Tertinggal di Provinsi Lampung menjadi Lokus Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai (Gerbang Desa Saburai) yang akan dilakukan secara bertahap dimulai dari tahun 2015 hingga 2018,” terangnya.(wen)

Dugaan Penyimpangan Perjas 15M, Dinas PMD Lampung Tidak Faham

06.54
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Lampung Yuda Setiawan
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) –Dugaan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas Senilai Rp 15.364.800.000,- tahun anggaran 2015 seperti diungkap Masyarakat Transparansi Anggaran (MaTaLa) tidak difahami oleh Kepala Dinas PMD Lampung Yuda Setiawan melalui Kasubag Perencanaan Aziz Satriajaya saat dikonfirmasi dikantornya, Jumat (29/9/2017).

“Kegiatan itu kurang faham saya,” kata dia. Aziz menjelaskan alasan tidak faham mengenai kegiatan tersebut karena dirinya berada di Dinas PMD pada bulan September sehingga tidak mengetahui ada atau tidaknya program perjalanan dinas meeting luar kota terkait pengembangan kegiatan aparatur dan kader desa yang bersumber dari dana APBN.

Beda Aziz, berbeda pula Sekretaris yang mengatakan bahwa kegiatan itu tidak ada.”Saya selama 2015 menjelang akhir tidak ada. Gak ada salah itu,” ucap Syifa Aini.

Syifa menambahkan, pada 2015 tidak ada program perjalanan dinas. Itu disebabkan besaran anggaran hanya berjumlah 9 Miliar. “jadi darimana 15 Miliar itu,” tanya dia.

Terpisah, Direktur Eksekutif MaTaLa CZ mengungkapkan anggaran tersebut benar adanya. Meski begitu, pihaknya tidak mau terlibat debat kusir balas statement antara MaTaLa dengan Dinas PMD Provinsi Lampung. 

Hal itu dikarenakan pada saat dikonfirmasi terkait anggaran pihak Dinas hanya berdasarkan pada ingatan dan perasaan pribadi selaku Kasubag dan Sekretaris pada Dinas PMD Lampung tanpa menunjukan data sebagai pendukung bantahan data yang diungkap MaTaLa.

“kalau mereka mengaku tidak tahu dan membantah ya itu hak mereka. Cuma poin yang perlu dipertegas dan dibuktikan soal penggunaan anggaran miliaran dengan kegiatan hanya empat hari yang diikuti sebanyak 44 peserta. Nah itu dilaksanakan dimana, bukti perjalanannya mana, makannya nasi atau emas, kemudian terkait pembuktian sebagai pertanggungjawaban penggunaan anggaran harus ada itu, kalau tidak ada artinya masuk Tindak Pidana Korupsi karena mengakibatkan adanya kerugian negara. Tapi yasudah mungkin mereka memang tidak faham , mungkin Kadis Yuda Setiawan yang tahu jawabannya,” paparnya.(wen)

Provinsi Lampung Terima Dana Desa 1,9 Triliun

06.51
ilustrasi
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) – Sebanyak 2.435 desa yang tersebar di 203 kecamatan dan 13 kabupaten se-Provinsi Lampung mendapat alokasi dana desa pada Tahun Anggaran 2018 dengan total Rp1,9 triliun. Dana ini dikucurkan dengan  memegang prinsip keadilan, kebutuhan prioritas, kewenangan desa, partisipatif swakelola berbasis sumber daya desa, dan tipologi Desa.

Untuk itu, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Hery Sulianto, mengingatkan pentingnya sinergi antara Pemerintah Provinsi dan kabupaten dalam mengelola penggunaan dana desa. Pengunaan itu, harus mencakup bidang kegiatan Badan Usaha Milik Desa, embung, produk unggulan, dan sarana olah raga sesuai Permendes Nomor 4 Tahun 2017 tentang tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017.

“Mengingat pentingnya dana desa bagi pembangunan, diperlukan peran pendamping untuk percepatan pencapaian kemandirian dan kesejahteraan masyarakat," kata Heri Suliyanto, saat membuka Rapat Koordinasi Provinsi Lampung program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) 2017, di Hotel Horison, Bandar Lampung, Rabu (27/9/2017). 

Rapat berlangsung 26–29 September 2017 diikuti Dinas PMD Provinsi, Bappada, para camat, tenaga ahli pemberdayaan masyarakat, dan perwakilan para pemangku kepentingan. Menurut Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dinas PMD Provinsi Lampung, I Wayan Gunawan, pengendalian P3MD bertujuan untuk analisa dan evaluasi regular atas pelaksanaan penyaluran dan penggunaan dana desa.

Kemudian, analisa dan evaluasi regular program prioritas Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, rencana pembentukan tim koordinasi dana desa tingkat provinsi dan kabupaten. Selain itu, merumuskan langkah pemecahan masalah yang timbul selama penyaluran dan penggunaan dana desa, merumuskan langkah pemecahan masalah, pengendalian, dan konsolidasi rencana kerja tindaklanjut (RKTL) di masing–masing kabupaten.

“Komunikasi antara provinsi, kabupaten, dan konsultan pendamping sangat diperlukan. Selain itu, koordinasi di antara satker provinsi, kabupaten, perwakilan kecamatan, dan pemangku kepentingan lainnya yang berkomitmen dengan UU Desa serta pendamping profesional desa yang dilakukan secara regular,” kata I Wayan.(rilis)

Wow!!! Perjas 15M Diduga Menyimpang, Kadis PMD Lampung Bereaksi Kinerjanya Disorot.

15.47
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Lampung Yuda Setiawan.
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) – KINERJA Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Lampung Yuda Setiawan kembali disorot setelah minimnya publikasi Program Gerbang Desa Saburai sebagai Program Unggulan Gubernur, Program Pengembangan Data IKD 10 Miliar, kini dugaan penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas 15 Miliar akan dilaporkan.

Kegiatan terdiri paket meeting luar kota meliputi deskripsi, akomodasi hingga konsumsi pelatih dengan 44 peserta dalam empat hari. Anggaran tahun 2015 ini menurut Masyarakat Transparansi Anggaran (MaTaLa) banyak kejanggalan sehingga pihaknya minta penegak hukum dapat melakukan penyelidikan.

“kami melihat adanya dugaan penyimpangan kegiatan perjalanan dinas 15M. Oleh karenanya dari datayang kami miliki kemudian didukung hasil investigasi maka siap dilaporkan,” ujar Direktur Eksekutif MaTala Charles Calizie, Jumat (29/9/2017).

Dugaan penyimpangan Perjalanan Dinas ini terungkap setelah melihat pelaksanaan kegiatan pada 2017 yang menjadi sorotan publik sehingga lembaga yang concern menyikapi dugaan korupsi dan pembangunan Lampung mendesak Kepala Dinas Yuda Setiawan mundur dari jabatannya.

“Kalau tidak mampu lagi menjabat Kepala Dinas sebaiknya mundur saja. Jangan sampai Pemprov kena imbas akibat kinerja yang tidak maksimal,” tegasnya.

Sementara, kebiasaan menutup komunikasi kepada awak media masih dilakukan Kepala Bidang Perencanaan I Wayan Gunawan. Setelah pada konfirmasi sebelumnya tidak merespon, terkait dugaan penyimpangan anggaran perjalanan dinas juga bungkam meski telah dicoba berulang kali.(wen)


Terima Kasih Pak Gubernur, Program Gerbang Desa Saburai Membangun Desa Kami.

15.45
Pembangunan Jalan di Pekon Rigis Jaya melalui Program Gerakan Membangun Desa (Gerbang) Desa Saburai 2017.
LAMPUNGBARAT, (Kopiinstitute.com) - Masyarakat Kabupaten Lampung Barat, khususnya warga pekon Rigid Jaya mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, S. PI., M. Si.  atas pembangunan di Pekon Rigis Jaya yang di danai melalui program Gerakan Membangun (Gerbang) Desa Saburai Tahun 2017 .

“Kami mewakili seluruh masyarakat Pekon Rigis Jaya, mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Provinsi Lampung dalam hal ini Gubernur Lampung Bapak M. Ridho Ficardo, dengan program Gerbang Desa Saburai pembangunan pekon kami semakin terlihat. Dan saat ini kami selaku masyarakat sudah merasakan manfaat pembangunan itu,” kata warga Pekon Rigis Jaya, Zainudin (35) (35) didampingi masyarakat lainnya seperti Sudadi (51) Kusdi (55) Jasmin (54) Ali Nur Rohman (27) Samino (56) Haryono (40) Slamet Riyadi (39),”Kamis (28/9) lalu.

Bapak Khaulan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) pekon Rigis Jaya mengatakan, atas pembangunan melalui Gerbang Desa Saburai itu, jalan Pekon di Rigis Jaya semakin layak, begitu juga untuk mengangkut hasil tani untuk dipasarkan, petani semakin mudah.

“Ya, salah satunya jalan tanjakan  menuju dusun IV ini, Sebelum dibangun, jalan ini hanya bisa dilalui ‘motor’. Namun sekarang, semenjak di rabat beton, kendaraan roda empat telah bebas keluar masuk,” Kata Khaulan.

Bapak Khaulan mengapresiasi langkah pemerintah provinsi lampung di bawah kepemimpinan Gubernur Bapak Ridho Ficardo dalam mengutamakan pembangunan desa tertinggal, melalui dana Gerbang  Desa Saburai. 

Sementara itu, Fasilitator Gerbang Desa Saburai Pekon Rigis Jaya Fahrul Aksah,S. Pd., M. Si. didampingi PLT Peratin Rigis Jaya Bapak Suparyoto ketika di tanya perihal pengalokasian Dana Gerbang Desa tahun anggaran 2017 mengatakan, dana Gerbang Desa Saburai Tahun 2017 sebesar Rp 240.000.000, dialokasikan sebanyak 2 kegiatan yaitu pembangunan perkerasan jalan rabat beton sepanjang 315 m x 3 m x 15 cm dan drainase 50 m.

Dana tahap pertama sebesar Rp. 96.000.000,- dan tahap II  Rp. 96.000.000, ini pun sudah cair dan sudah digunakan. Penggunaandana pada tahap ini dengan rincian rabat beton Rp 132.000.000, drainase Rp 45.000.000,dan operasional + honor TPK = 13.675.000, - saldo : 1.325.000,-
  
Khaulan dan Riduan Mihadi selaku TPK lagi-lagi menambahkan, bahwa di daerah Rigis Jaya dapat dikatakan 99 persen penduduknya itu adalah petani,  dan kondisinya jalan-jalan pertanian disini masih banyak yang harus dibenahi, agar memudahkan akses masyarakat untuk ke lahan pertanian mareka,"kami berharap tahun 2018 program gerbang desa saburai ini dilanjutkan, karena sangat membantu,” Ungkap Warga. (Rls)

Oknum Sipir Coreng Wajah Divisi Pemasyarakatan, Ditreserse Narkoba Monitor Lapas Narkotika

04.12
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung.
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) – Lagi-lagi akibat ulah oknum pegawai Rutan yang ditangkap Jajaran Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) kembali mencoreng wajah Divisi Pemasyarakatan yang seperti diketahui saat ini sedang dalam pembenahan oleh Kemenkumham Kanwil Lampung.

Oknum tersebut berinisial RY (36) pegawai Rutan Kelas IIA Kotabumi, Lampung Utara yang ditangkap didalam bus Puspa Jaya tepatnya di Bunderan Tugu Payan Mas. Oknum ini ditengarai sudah lama menempatkan diri untuk terlibat dalam dugaan peredaran dan penyalahgunaan narkoba sehingga aksinya ditindsk saat membawa narkoba jenis sabu-sabu 38,27 gram dan 2 bungkus plastic kecil 1,74 gram shabu.

Wakil Direktur Reserse Narkoba AKBP Wika Hardianto mengutarakan, menurut pengakuan RY, shabu tersebut diperolehnya dari DI yang kini sudah berstatus DPO. “Shabu ini akan diberikan ke Narapidana Rutan Kotabumi atas nama Arievall Hendri alias Eeng sebanyak dua paket,” ujar AKBP Wika Hardianto dikantornya, Rabu (27/9/2017).

RY tergiur menjadi perantara tarnsaksi shabu lantaran uang imbalan yang dijanjikan kepadanya sebesar 400ribu sekali antar. Saat ini tersangka ditahan di Ditresnarkoba Polda Lampung berserta barang bukti. Para tersangka dijerat Pasal 132 ayat 1 Jo Pasal 114 ayat 2 Sub Pasal 112 ayat 2 UU nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Kasus ini pun sedang dalam pengembangan pihak kepolisian.

Sementara, Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung Kombes Pol H.M.Abrar Tuntalanai mengatakan, pasca penangkapan oknum sipir itu pihaknya tetap memonitor Lapas dan Rutan di Lampung guna memberantas peredaran dan penyalahgunaan Narkoba. Disinggung terkait Lapas Narkotika, dirinya menjawab dalam monitor polisi. “Ya kita monitor juga,” ujarnya saat diminta tanggapan terkait Lapas Narkotika.(Wendri)


Program Pengembangan Data IKD Desa Tertinggal diminta transparan.

03.35
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Lampung
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) – Program Pengembangan Data Indeks Kemajuan Desa (IKD) pada Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Lampung diminta transparan. Pasalnya program yang dilaksanakan melalui paket swakelola senilai Rp 1.090.400.00 tahun anggaran 2017 belum terlihat upaya pengembangan data tersebut.

“dengan anggaran sebesar itu tentu publik ingin mengetahui capaian yang dihasilkan, sekarang coba dilihat upaya apa yang telah dilakukan Dinas PMD Lampung. Jangan sampai Program Unggulan Gubernur ini dirusak oleh oknum atau Kepala Dinas yang secara diam-diam tidak mendukung arah kebijakan dan Program,” ujar Direktur Eksekutif MaTaLa, Rabu (27/9).

Menurutnya adalah suatu kewajaran bila perhatian publik menyoroti program ini agar target capaian program dapat terwujud. “IKD merupakan data BPS yang kadang ada selisih dengan data lapangan, nah ini juga butuh parameter tersendiri untuk mengukur kepatutan sebuah program,” paparnya.

Mengenai Pengembangan Data IKD Desa Tertinggal belum dapat dikonfirmasi karena berulang kali coba dihubungi I Wayan Gunawan tidak menjawab panggilan telepon meski dalam keadaan aktif.

Kemudian hal lain yang disoroti lembaga ini yaitu mengenai wujud transparansi public yang terkesan sangat tidak maksimal dijalankan. Terlebih pada Program Gerbang Desa Saburai yang begitu minim publikasi sehingga memunculkan gejala bahwa Kepala Dinas PMD Lampung disinyalir tidak loyak dan tidak mendukung Program Gubernur Lampung.

Sementara itu, Ilham selaku Utusan Kepala Dinas PMD Lampung Yuda Setiawan mengklaim sudah mempublikasikan program namun hanya massif di media sosial facebook. “kita sudah publikasikan tapi yang massif itukan di facebook kalau dimedia seperti koran ya anggarannya minim,” katanya.(wen)


Polresta Bandar Lampung Sukses Tekan Aksi Kriminalitas.

23.54
Kantor Polresta Bandar Lampung
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) – Bandar Lampung Kota Aman. Begitu ungkapan tepat mengapresiasi kinerja Polresta Bandar Lampung atas keberhasilan menekan aksi kejahatan sehingga berdampak turunnya angka kriminalitas. 

Hal tersebut terungkap berdasarkan perbandingan data kriminalitas periode Januari – Agustus 2016 dengan Jumlah Tindak Pidana 2237 kasus, sedangkan dalam periode yang sama di tahun 2017 hanya 2137 kasus dari total 14 item kasus dan didapat penurunan sebesar 4,47 persen.
Dari jumlah keseluruhan itu, diklasifikasikan dalam curas, curat dan curanmor (C3) juga mengalami penurunan drastis pada 2016 curas sebanyak 87 kasus, curat 274 kasus dan curanmor 282 kasus. 

Sedang ditahun 2017 curas hanya 77 kasus, curat 265 dan curanmor 262 kasus. Dilihat dari data penurunan jumlah tindak pidana curas sebesar 11,4persen, curat 3,28persen dan curanmor mengalami penurunan hingga 7,19persen.

Disisi lain, penyelesaian tindak pidana mengalami peningkatan signifikan yakni antara 2016 -2017 penyelesaian kasus curas meningkat 30,29 persen, curat 30,18 persen dan curanmor sebesar 21,27 persen.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes (Pol) Murbani Budi Pitono menerangkan, terkait C3 merupakan fokus prioritas sehingga arah penegakan hukum dapat bersinergi dengan fokus yang menjadi prioritas Polda Lampung, terlebih penegasan prioritas disampaikan langsung Kapolda Irjen Pol Suroso Hadi Siswoyo dihadapan awak media belum lama ini.
“jadi kita tetap bekerja maksimal dan professional dalam penegakan hukum guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta maksimal dalam pelayanan yang prima,” ujar dia, Rabu (27/9/2017).
Lebih jauh dijelaskan dia, aksi kejahatan yang terjadi adalah satu kasus yang harus ditangani serta diungkap. Namun satu kasus bukan berarti dapat dikategorikan tidak aman.

”pengamanan terbuka dan tertutup jelas ada ya. Nah adapun aksi kejahatan seperti curanmor silahkan melapor karena pasti kita terima dan tindaklanjuti. Perlu diketahui juga tugas menjaga keamanan itu adalah tugas kita bersama jadi polisi dan masyarakat harus saling bahu membahu supaya tidak ada celah untuk pelaku kejahatan di Bandar Lampung,” terang Kapolres.
Murbani mengimbau kepada pemilik kendaraan untuk selalu waspada dan menggunakan kunci ganda serta memarkir kendaraan ditempat yang aman. Kemudian, guna meminimalisir dan terhindar dari pelaku curas mapun curat untuk tidak menggunakan hal-hal yang dapat mengundang perhatian pelaku kriminal dan terakhir, tutur dia, terapkan kewaspadaan dimanapun berada.(wen)

Lampung Daerah Percontohan Komite Advokasi Daerah KPK

19.28
isl
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) – Provinsi Lampung terpilih menjadi salah satu daerah percontohan pembentukan Komite Advokasi Daerah (KAD) Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Melalui KAD diharapkan pelaku bisnis dan regulator bersama mencegah korupsi," kata Asisten Bidang Administrasi Umum Hamartoni Ahadis, pada rapat persiapan pembentukan KAD di Ruang Sakai Sambayan, Pemprov Lampung, Selasa (26/9/2017).

KAD beranggotakan organisasi perangkat daerah (OPD), pemegang izin usaha, Kamar Dagang dan Industri, dan asosiasi pengusaha. Ppembentukan komite ini direncanakan mencakup bisnis dan politik lokal. Tujuannya, sebagai wadah komunikasi dan kerja sama dalam membangun komitmen antikorupsi antara regulator dan pelaku usaha.

KPK memfasilitasi pencegahan korupsi dunia usaha. “Pemerintah Provinsi Lampung menyambut baik hal ini sebagai salah satu pencegahan korupsi. Oleh karena itu, satuan kerja terkait harus mampu berkoordinasi dengan baik guna mewujudkan Lampung yang bebas dari Korupsi," ujar Hamartoni.

Kehadiran KAD, kata Ketua Umum Kadin Lampung, Muhammad Khadafi, merupakan hal yang ditunggu untuk mencegah korupsi. Khadafi yang mengikuti rapat pembentukan ini sejak awal mengatakan siap bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Lampung. "Kami juga menyiapkan bahan diskusi dan siap mendukung kegiatan ini,” kata Khadafi.

Gagasan pembentukan KAD akan dibahas 28 September 2017 di Hotel Sheraton Lampung diikuti 80 peserta. Antara lain, sekda kabupaten/kota, Dinas Penanaman Modal, Perizinan Terpadu Satu Pintu, Kadin, dan inspektorat.(rilis)



Gubernur Lampung Dorong Peternak Ikut Asuransi Ternak

19.25
Ilustrasi-Peternakan Sapi
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mendorong peternak sapi ikut program Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS). Hingga Agustus 2017, AUTS menjamin 3.806 ekor sapi dari kematian dan kehilangan di seluruh Lampung. 

"Sebagai salah satu lumbung ternak nasional, Pemprov Lampung ingin ada jaminan keberlanjutan usaha ternak dari risiko mati dan hilang. Oleh karena itu, saya mendorong agar peternak ikut program ini untuk memberikan rasa aman bagi peternak jika sapi mati, hilang, dan kecelakaan," kata Gubernur Ridho, Selasa (26/9/2017).

Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Lampung, populasi ternak sapi pada 2017 mencapai 685.802 ekor dan diprediksi pada 2018 naik menjadi 702.947 ekor. Jumlah itu menempatkan Provinsi Lampung sebagai penghasil ternak sapi urutan keenam nasional atau terbesar di luar Pulau Jawa. 

"Kita terus berupaya meningkatkan populasi ternak sebagai upaya mendukung swasembada daging sapi yang dicanangkan pemerintah pusat untuk mengurangi impor sapi. Namun harus diikuti perlindungan agar peternak terhindar dari risiko kerugian. Jika merugi, tentu peternak sulit melanjutkan usahanya," sambung dia.

Besaran jumlah ternak itu, lanjut Gubernur, memerlukan perlindungan agar peternak tetap bisa melajutkan usahanya jika terjadi musibah kematian, kecelakaan, dan kehilangan. Tahun ini, Pemprov Lampung menargetkan 5.000 sapi dapat perlindungan. Jika target itu tercapai, pada 2018 ditargetkan 5.000 sapi diasuransikan.

Pada tahun pertama, peternak masih mendapat subsidi premi 80%, sehingga dari total premi Rp200 ribu per ekor, peternak cukup membayar Rp40 ribu. Jika ternak sapi mati atau hilang PT Asuransi Jasindo, mengganti kerugian peternak bisa mencapai Rp10 juta. 

"Ada empat risiko yang ditanggung yakni mati karena penyakit, mati karena beranak, mati kecelakaan, dan kecurian. Dasar penghitungan kerugian berdasarkan harga pasaran sapi yang berlaku di Lampung. Jadi tidak sama nilai kerugiannya dengan provinsi lain," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Dessy Desmaniar Romas.

Program ini, kata Dessy, diikuti peternak di 15 kabupaten dan kota. Sebanyak sembilan kabupten/kota bahkan melampai target 100%. Kesembilan kabupaten/kota yang melampau target itu yakni Mesuji mencapai 186, Pringsewu (231), Way Kanan (354), Lampung Selatan (1.023), Tulangbawang (283), Lampung Barat (258), Metro (54), Pesisir Barat (121), dan Bandar Lamnpung (64).

Sedangkan kabupaten yang belum mencapai target yakni Lampung Utara sebanyak 138 ekor, Lampung Timur (519), Pesawaran (185), Tanggamus (159), dan Lampung Tengah 231 ekor dari target 1.268. Dengan demikian, dari target 5.000 ekor realisasinya 3.806 atau 76,12%. 

"Sapi yang diasuransikan ini jantan dan betina berusia enam hingga delapan bulan untuk sapi potong. Sedangkan sapi perah berusia satu hingga delapan tahun. Saat diasuransikan sapi dalam kondisi sehat," kata Dessy Romas. 



18 Gubernur Hadiri Hari Kopi Internasional

19.19
ilustrasi
BANDARLAMPUNG, (Kopiinstitute.com) - Pemerintah Provinsi Lampung menggelar Hari Kopi Internasional (Internasional Coffe Day) 29 September hingga 1 Oktober 2017 yang dipusatkan di Bandar Lampung dan Tanggamus. Ajang ini diharapkan dapat meningkatkan gengsi kopi robusta Lampung dari biji menjadi olahan.

“Even ini juga diharapkan mampu menunjang produktivitas perkebunan kopi, peningkatan wawasan, ajang kompetisi, dan promosi berbagai produk kopi, yang berujung pada peningkatan citra kopi robusta Lampung,” kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ferynia Mawardji, di Aula Kantor Dinas Perdagangan, Selasa (26/9/2017).

Beberapa materi acara diikuti daerah sentra penghasil kopi Indonesia. Kemudian, seminar, talkshow, Tour The Coffee Knowledge berupa wisata agro berbasis ilmu pengetahuan di Kebun Percontohan PT Nestle Indonesia, Dusun Penginyongan, Pekon Negeri Agung, Kecamatan Talangpadang, Tanggamus.

Rangkaian acara juga kejuaraan Barista Tingkat Nasional 2017, terdiri dari tiga kategori yaitu manual brewing, coffee cup testing robusta, dan latte art. “Ada sekitar 60 peserta internasional, 24 peserta lomba brewing, 18 peserta lomba latte, dan 18 peserta cup test yang berasal dari Yogyakarta, Medan, Sulawesi Barat, dan Jakarta. Sedangkan dari Lampung berasal dari Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Barat, Tanggamus dan Lampung Utara,” kata Ferynia.

Prosesi pembukaan dimeriahkan pelepasan balon led diiringi lighting show pada puncak acara. Ajang ini mengundang Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri Pariwisata, Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI, dan 20 duta besar, serta 18 gubernur penghasil kopi se-Indonesia.

“Hari Kopi Internasional ini diharap dapat meningkatkan nilai jual, daya saing, dan branding kopi Indonesia yang lebih mendunia dan dapat memperkenalkan kopi robusta Lampung ke mancanegara. Selain itu, menumbuhkan inovasi baru dan pelaku usaha kopi yang berujung pada kesejahteraan petani kopi lampung dan pertumbuhan konsumsi lokal kopi Lampung,” ujar Ferynia. 


 
Copyright © Bunk PeNa. Designed by OddThemes & VineThemes