BANDARLAMPUNG, KI - Aksi penembakan yang diduga dilakukan oleh MH seorang pengendara sepeda motor terhadap RZ merupakan akibat Carut-marutnya transportasi di Bandar Lampung.
Pasalnya, penembakan yang terjadi pada selasa (23/5/2017) malam, mengakibatkan RZ yang diketahui sebagai ASN Bandar Lampung tewas seketika serta tersugkur bersimbah darah tepat didepan Kampus Pascasarjana UBL.
Selain dari dampak penggunaan serta kepemilikan senjata api, aksi penembakan tersebut disebabkan buruknya transportasi di Kota Bandar Lampung.
"Setelah bertahun-tahun mengintimidasi mental kita, kini transportasi di kota kita pelan-pelan sudah menunjukkan dampak negatif dalam wujud yang lain. MENIMBULKAN KETAKUTAN DAN PEMBUNUHAN!," ujar Pengamat Transportasi UBL, IB Ilham Malik dalam status facebooknya, (24/5) pukul 15.22 Wib.
Keprihatinan akademisi UBL tersebut bahkan sudah mengarah kepada ketakutan atas peristiwa tersebut.
"Sulit bagi saya untuk membayangkan soal bagaimana jika ada anggota keluarga saya atau teman saya yang kemudian ribut dijalan dan berujung pada status sebagai "korban" atau sebagai "pelaku"? Terus terang saya merasa sangat khawatir soal ini, tutur Ilham
Apalagi, jelasnya, ia pernah didamprat (dihampiri) pengendara lain ketika berada di jalan. Dengan beragam alasan.
"Pertanyaannya, akankah kita membiarkan semua ini terjadi begitu saja dan biarlah kondisi budaya jalanan yang liar yang akan menyelesaikan dan mendamaikan semuanya?," kata Ilham Malik bertanya.
Menurut Ilham, jika saja pemahaman dan kesadaran yang baik yang mendominasi, mungkin akan memiliki keadaan transportasi yang bersahabat, menyenangkan, dan menginspirasi. Tapi sayangnya, hingga kini dan tidak tahu sampai kapan, Bandar Lampung belum juga mempunyai sesuatu yang bisa disebut "baik dan menginspirasi" itu.
Disisi lain, Praktisi Hukum Gidha Anshori Wayka menanggapi status facebook Ilham Malik mengangap selain penggunaan senjata api juga terkait rendahnya moral pengguna jalan.
Namun, ada hal yang mengejutkan diungkap Anshori, yakni mengatakan bahwa diduga pembuatan sim "nembak".
"jangankan soal kesabaran kanda IB Ilham Malik , soal moralitas penguasaan jalan Juga rendah, kadang buat SIM saja kadang mereka "nembak"," terang Gindha Anshori Wayka.
Peristiwa penembakan ini juga membuat serah serta kekhawatiran yang mendalam buat Sastrawan Isbedy Setiawan ZS.
"Warga kota sudah di ambang kecemasan," ucapnya dalam kolom komentar.
Mengenai komentar Anshori soal dugaan pembuatan Sim yang "nembak" belum dikonfirmasi ke Kasatlntas Polresta Bandar Lampung.
Sedangkan mengenai carut-marut transportasi di Bandar Lampung, apalagi Flyover sepanjang jalan ZA Pagar Alam sedang dibangun belum ditanggapi Walikota Bandar Lampung Herman Hasanusi.(wen)
Posting Komentar