Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi. |
Motor penggerak ekonomi Lampung pada triwulan II 2017 yakni pengeluaran konsumsi rumah tangga. Kondisi ini terjadi akibat adanya peningkatan penghasilan konsumen serta perbaikan kegiatan usaha seiring dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian.
Analisa Bank Indonesia mengacu pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan I/2017 yang tumbuh sebesar 5,11% berdasarkan data resmi Badan Pusat Statiatik (BPS), Provinsi Lampung, ekonomi Lampung menguat dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,06%.
Staff Humas Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bintari menjelaskan bahwa setiap triwulan BI Lampung, mempunyai buku kajian ekonomi dan keuangan regional Bank Indonesia wilayah Provinsi Lampung, yang perkiraannya berdasarkan pada angka pertumbuhan pada triwulan sebelumnya.
Selain itu, meskipun terdapat peningkatan harga BBM dan tarif listrik, pengeluaran konsumsi rumah tangga diperkirakan masih akan mengalami peningkatan yang didorong oleh berlangsungnya bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri pada bulan Juni 2017.
Adapun investasi juga diperkirakan meningkat seiring dengan adanya percepatan pembangunan infrastruktur strategis serta pengembangan kawasan industri dan pariwisata.
Peningkatan kinerja investasi juga didorong oleh perbaikan kondisi ekonomi sehingga mendorong pelaku usaha untuk melakukan ekspansi bisnis dalam bentuk pembangunan pabrik dan gudang baru serta investasi dalam bentuk pembelian mesin-mesin.
Dari sisi ekspor, terus membaiknya beberapa harga komoditas ekspor luar negeri Lampung seperti batu bara, CPO, karet dan kopi diperkirakan akan mendorong kinerja ekspor Lampung pada triwulan II 2017. Namun demikian, masih relatif lambatnya pemulihan ekonomi di negara tujuan utama ekspor Lampung seperti Tiongkok serta adanya kebijakan proteksionisme perdagangan di US berpotensi menahan perbaikan ekspor luar negeri Lampung.
Secara sektoral, penggerak ekonomi Lampung masih bertumpu pada 3 (tiga) sektor utama yakni sektor Pertanian, sektor Industri Pengolahan serta sektor Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor.
Selain 3 sektor utama tersebut, sektor konstruksi juga diperkirakan turut menjadi motor penggerak ekonomi Lampung selama tahun 2017.
Meskipun masih menjadi penggerak ekonomi Lampung, sektor pertanian, perikanan dan kehutanan pada triwulan II 2017 diperkirakan tumbuh lebih rendah jika dibandingkan triwulan sebelumnya.
Bergesernya masa panen serta belum membaiknya harga komoditas unggulan Lampung seperti singkong diperkirakan menjadi penahan laju pertumbuhan di sektor pertanian pada triwulan II 2017.
Sementara itu, sektor industri pengolahan pada triwulan II 2017 diperkirakan tumbuh moderat sejalan dengan meningkatnya biaya operasional industri sebagai dampak dari kenaikan harga BBM dan tarif listrik secara bertahap.
Namun demikian, masih kuatnya permintaan domestik terhadap subsektor makanan dan minuman sejalan dengan daya beli masyarakat yang membaik di tahun 2017 menjadi pendorong aktivitas di sektor industri.
Di sisi lain, sektor Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor pada triwulan II 2017 diperkirakan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat pada bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri serta perbaikan dan pembangunan infrastruktur.
Secara keseluruhan, ekonomi Provinsi Lampung pada tahun 2017 diperkirakan tumbuh lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya dengan berada pada kisaran 5,0% - 5,4%.
Posting Komentar