NASIONAL

Featured Video

Games

daerah

Fashion

pendidikan

Demonstran Sebut Komisi III Lempar Isu Liar

Demonstran Sikapi Isu Liar Komisi III DPR RI

BANDARLAMPUNG, KI - Massa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Provinsi Lampung menyebut Komisi III DPR RI telah melempar isu liar.

Pasalnya para demonstran tersebut tidak ada satupun yang mengetahui secara jelas persoalan yang disuarakan pada rabu (29/3) kemarin. Tidak hanya massa, koordinator aksi Resmen Khadapi juga mengaku tidak mengetahui kebenaran isu liar hasil lemparan para Politis Senayan.

"inikan jelas-jelas Komisi III yang awalnya membuat statement. Kita cuma memberikan dukungan moral ke Gubernur Lampung. Kalau gua ngeliat langsung gak gini ceritanya artinya jangan sampai jadi isu Liar," jelas dia.

Pada seruan aksi sehari sebelum aksi digelar, judul rilis yang disebarkan yaitu berani berbuat berani bertanggungjawab. Pihaknya pun tidak ada yang mampu menjelaskan bukti perbuatan yang dimaksud serta bentuk pertanggungjawaban yang dituntut.

Disisi lain, satu hal miris terjadi yakni ditenggarai isu liar seperti yang disampaikan demonstran memiliki kepentingan politik dengan mengundang masa bayaran untuk meramaikan aksi.

Bagas, warga pesisir ini mengaku, diberikan uang saku beserta makan siang hanya untuk ikut meramaikan aksi bersama puluhan massa yang tergabung dalam Jaringan Kerakyatan (JK) Lampung.

"Variasi sih, ada yang Rp100 ribu dan Rp200 ribu. Saya tidak banyak tahu, yang penting dapat uang dan makan lalu kembali pulang. Ketua kelompoknya (NI) orasinya yang kasih itu uang," jelas Bagas, di lokasi, Rabu (29/3).

Pria berbadan gempal ini bahkan tidak segan-
Seperti diketahui, adanya indikasi massa bayaran yang melakukan orasi di Kantor Pemprov Lampung juga pernah terjadi sebelumnya.

Yakni, puluhan warga Pahoman mengaku ditipu oleh Lurah Pahoman yang sebelumnya meminta mereka berkumpul di depan Hotel Sheraton, Jalan WR. Monginsidi, pada hari Rabu (8/3) laluz sekitar pukul.10.00 WIB.

Menurut salah seorang warga yang ditemui di Jalan WR.Monginsidi,  saat itu mereka diminta oleh Lurah Pahoman, Teguh Jayadi, untuk berkumpul di depan Hotel Sheraton. "Kami cuma disuruh kumpul di depan Hotel Sheraton, awalnya kami kira ada pengajian. Kami tidak tahu kalau diajak demo begini," ujarnya salah satu warga.

Bahkan, beberapa warga yang kesal akhirnya kembali ke rumah. "Kalau  tahu diajak demo seperti ini, kami jelas tidak mau. Kami saja tidak tahu masalahnya apa," tutur warga lainnya.

Mengingatkan, pada saat Komisi III DPR RI berada di Lampung, tidak ada satupun anggota komisi yang sedang cencern urusan selangkangan itu menjelaskan kepada masyarakat mengenai substansi panggilan mereka.

Menurut Gunawan, Presiden BEM FISIP UBL tidak seharusnya para politisi senayan yang terhormat itu melempar isu liar. Ia menyoroti terkait undangan Komisi III juga yang tidak menjelaskan agenda.

"Kalau isunya isu liar berarti demonstrannya menanggapi isu liar. Komisinya ya Komisi Liar. Inget bahasa liar saya hanya ikut-ikutan. Tapi satu hal sebabgai mahasiswa sangat menyayangkan isu liar masih menjadi konsumsi," katanya.(WW)

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © Bunk PeNa. Designed by OddThemes & VineThemes