Anies Baswedan |
Calon gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan mempertanyakan sikap Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pasalnya Anies ingin tahu tanggapan Ahok terhadap putusan dari PTUN yang diketuk pada Kamis (16/3) kemarin.
"Terkait reklamasi, saya cuma ingin tahu, Ahok menerima apa tidak keputusan PTUN? Ahok tegaskan, menerima atau tidak? Kita semua heran kenapa Pak Basuki kekeuh betul soal reklamasi. Kekeuh betul melanggar aturan," kata Anies usai acara deklarasi dukungan DPW PAN DKI Jakarta di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakut, Sabtu (18/3/2017).
Anies selanjutnya membandingkan dengan sulitnya rakyat kecil mendapatkan rumah. Atas hal itu, Anies mempertanyakan keberpihakan Ahok dalam memimpin Jakarta.
"Sementara untuk rumah bagi rakyat kecil, malah aturan dibuat jadi alasan untuk tidak memberikan. Ini memihak kepada siapa?" tanya Anies.
Lalu Anies kembali menagih sikap dari Ahok yang juga menjadi rivalnya di gelaran Pilgub DKI. Anies sendiri sudah menyampaikan sikapnya terkait putusan dari PTUN tersebut.
Ia mengatakan akan menerima putusan dari PTUN menyatakan Pemda DKI telah salah dalam menerapkan prosedur atau tata kelola terkait reklamasi itu. Dan Anies-pun, bila jadi gubernur, tidak akan mengajukan banding.
"Era gubernur yang tidak berpihak pada rakyat kecil telah selesai. Sekarang eranya kepemimpinan yang berpihak pada rakyat kebanyakan. Ini harus dijawab, diterima atau tidak?" ujar Anies.
"Kalau saya gubernur, saya akan terima dan tidak akan banding. Karena yang dilanggar adalah sebuah tata kelola. Kalau saya gubernur, terima dan tidak banding," sambung mantan Mendikbud pada Kabinet Kerja ini.
Anies berpendapat kebijakan terdahulu yang salah, tidak harus dilanjutkan. Dia beranalogi tentang maraknya partai politik yang muncul setelah rezim Orde Baru tumbang.
"Justru (setop reklamasi itu) koreksi atas masa lalu, itu dilakukan. Kenapa partai-partai ini bermunculan? Koreksi atas era Orde Baru, termasuk kebijakan-kebijakannya," ujar Anies.
"Lah kok sekarang malah mendukung kebijakan masa lalu. Di mana letak sebenarnya. Where are you? Bagian dari masa lalu atau masa depan? Mari kita menjadi bagian dari masa depan,"ujarnya.
Posting Komentar