Pesawaran : Perbaikan ruas jalan provinsi tembusan kecamatan Negri Kanton, Tegineneng dan Bandara Radin Inten II (Beranti) dilakukan dengan cara memanfaatkan batu dan tanah sisi jalan seadanya.
Akibatnya, kerusakan semangkin menjadi. Sejumlah pekerja mengatakan terpaksa melakukan itu atas dasar perintah, menjalankan petunjuk pemilik proyek dengan cara memanfaatkan batu dan tanah sisi jalan sebagai material perbaikan jalan.
Ini disampaikan warga Negri Kanton, Yusak yang merasa prihatin dengan jalan yang baru berjalan 20 hari PHO namun keadaannya sudah sangat memprihatinkan.
"Saya penasaran, saya tanya kok perbaikannya ngambilin tanah dan batu dari sisi jalan, padahal kan itu (Batu) untuk meratakan pinggir, dibilang pekerjaanya mereka ya melakukan itu sesuai petunjuk yang punya," beber dia.
Pekerja lanjutnya, sebenarnya sudah mengetahui jika itu tidak akan baik untuk ketahanan jalan, namun mereka terpaksa melakukan itu sebab pekerja merasa diintruksikan seperti itu.
Seperti diketahui ruas jalan provinsi penghubung dua kecamatan tersebut, belum lama ini mengalami berbagai kerusakan, tak tanggung tanggung kerusakan jalan cukup parah terjadi di 30 titik. Uniknya kerusakan terjadi setelah PHO baru berjalan 20 hari lamanya.
Pihak Ciptakarya Provinsi Lampung mengaku telah meminta rekanan kembali melakukan perbaikan, namun sayangnya, Perbaikan yang diklaim Bina Marga saat itu hanya formalitas belaka, Pasalnya proses perbaikan hanya memanfaatkan batu pinggiran jalan, menariknya setelah batu tersebut dimasukkan didalam lubang, pihaknya hanya melakukan pemadatan menggunakan mesin kecil,
" Mereka juga menggali jalan rusak itu hanya sebatas hotmix, kemudian setelah ditumpuk batu dipadatkan dengan alat sekecil itu, mereka langsung menyiram dengan aspal yang mereka panaskan menggunakan drum. Hasilnya bukan tambah baik malah tambah hancur, kalau pemerintah gak percaya silahkan cek lihat sendiri keadaan jalan ini," katanya.
Dengan keadaan tersebut, Yusak mulai bertanya soal keseriusan pemerintah provinsi dalam memperbaiki ruas jalan dua kecamatan ini. Penyesalan warga juga tak hanya sampai disitu, Yusak juga menyesalkan, mengetahui pernyataan dari dinas Bina Marga terkait kerusakan jalan itu, yang menyalahkan warga tidak bersedia melarang kendaraan besar melintas hingga menjadi faktor kerusakan.
",kami tidak berharap banyak, kami hanya ingin perbaikan jalan ini dilakukan dengan serius, sekarang bukan 30 titik lagi yang rusak, hampir semuanya hancur," ungkapnya. (r)
Posting Komentar