LAMSEL : : Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan menyerukan, setiap rekanan (pemborong, red) mendapat keuntungan dari hasil pengerjaan proyek agar menyisihkan keuntungan sebesar 2,5 persen untuk berzakat. Terlebih, seruan tersebut bagi rekananan yang mendapatkan proyek di Lampung Selatan.
Seruan atau ajakan tersebut, dikatakan Zainudin Hasan saat memberikan sambutan disela pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pelaksana Kontruksi Nasional (Aspeknas) Kabupaten Lampung Selatan periode 2016-2021, yang berlangsung di Aula Grand Elty Krakatoa Nirwana Resort, Kalianda, Senin (23/05/2016).
"Pembayaran zakat didalam aturan beragama, adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan untuk menciptakan distribusi keadilan ekonomi terhadap masyarakat. Maksud saya, pengusaha dapat pekerjaan, dan mereka mendapatkan untung dari itu. Nah, dari keuntungan itulah mereka saya minta untuk membayar zakat 2,5 persen. Ini bukan untuk pemeritah, tapi untuk dirinya sendiri di akhirat nanti,” ajak Zainudin.
Dirinya juga berjanji, akan bersikap adil dan terbuka terkait tender proyek Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan kepada kontraktor. Ia juga mengatakan, akan memprioritaskan pihak rekanan asli dari Lampung dan sudah diketahui dalam segi kredibilitas pengalaman.
"Semua saya berikan kekebasan. Tapi ingat, jangan asal pilih karena keredebilitas dan jam terbang pengusaha minimal kita ketahui. Serta, dikerjakan sendiri dan tidak diperjual-belikan,"kata Zainudin.
Dilain sisi, mengenai seruan Bupati Lampung Selatan mengajak pihak rekanan agar membayar zakat hasil keuntungan pengerjaan suatu proyek, khususnya di Lampung Selatan. Ketua DPC Aspeknas Lampung Selatan terpilih A. Firman H. Tabhranie mengemukakan, pihaknya akan mendukung ajakan bupati tersebut. Terlebih bagi seluruh rekeanan yang tergabung pada DPC Aspeknas Lampung Selatan.
“Menurut saya itu sangat baik dan kami mendukung langkah yang diambil oleh bupati. Bahkan saya berpendapat, perlu juga adanya sumbangan kemasyarakat, baik berupa sembako atau pun beras, guna meringankan beban masyarakat yang kurang mampu,” terang Firman. (fitri)
Posting Komentar