Bandar Lampung : Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka ruang penyelidikan terhadap proyek perbaikan jalan senilai Rp1,3 miliar yang digarap CV. Wahana Rimba di Pekon Suko Arum di RT 3 dan 4 Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu.
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan KPK bisa saja menangani dugaan penyimpangan dalam proyek yang dikerjakan CV Wahana Rimba itu.
"Menurut Undang-undang, KPK berwenang menangani kasus korupsi jika itu lamban ditangani oleh penegak hukum, penyelenggara negara atau pihak lain yg terkait dan dengan kerugian negara minimal 1miliar," kata Febri dalam pesan Whats Up nya kepada journallampung.com, Jumat (9/12/16).
Dirinya pun menghimbau kepada setiap warga negara jika menemukan dugaan pelanggaran terhadap proyek pemerintah yang diduga merugikan keuangan negara agar melaporkannya ke KPK.
'Jika ada indikasi korupsi, masyarakat dapat melaporkannya kepada KPK tentu saja," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, baru satu bulan, proyek perbaikan jalan senilai Rp1,3 miliar yang digarap CV. Wahana Rimba di Pekon Suko Arum di RT 3 dan 4 Kecamatan Adiluwih, rusak lagi.
"Ini kerja memperbaiki jalan apa sekedar menaruh aspal saja sehingga terlihat seperti karpet yang digelar dilantai, Lucu…kan. Selain itu pengerjaannya juga dilakukan abis magrib selesai sekitar pukul 1 sampai 2 pagi Wib," kata salah warga Pringsewu yang enggan disebutkan namanya, Senin, (5/12).
Proyek pengerjaan perbaikan jalan dengan panjang sekitar 1 km serta lebar 3 meter dengan hotmik yang dikerjakan oleh CV. Wahana Rimba dengan menelan APBD sekitar Rp. 1,3 miliar itu disinyalir adanya tindak korupsi sehingga hasil pengerjaannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
"Gimana kami tidak mengeluarkan asumsi buruk kepada rekanan ataupun pemda. Karena kabar yang saya dengar, pengerjaan yang masih berumur jagung itu sudah PHO,"tandasnya.
Terpisah, pengawas pengerjaan proyek perbaikan jalan Pekon Sukoharum, RT tiga dan empat Kecamatan Adiluwih, Asep mengatakan bahwa rusaknya perbaikan jalan itu disinyalir karena cuaca yang tengah memasuki musim penghujan.
Selain itu, banyaknya kendaraan bermuatan lebih diindikasi menjadi penyebab selanjutnya terkait rusaknya jalan tersebut.
"Disana kan dekat dengan pabrik dan tempat keluar masuknya kendaraan berjenis truk. Jadi kedepan kemungkinan nanti akan kami portal agar kendaraan bermuatan lebih itu tidak masuk kembali,"pungkasnya.
Sementara (R)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar